Karakteristik kapasitor merupakan sifat, informasi dan perilakuk khas yang dimiliki oleh kapasitor. Karakter kapasitor akan berkaitan dengan suhu maksimum, tegangan dan penggunaan kapasitor pada rangkaian elektronika tertentu. Pengetahuan tentang sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh setiap komponen elektronika sangat penting untuk memperlakukan setiap komponen sesuai dengan sifat dan kegunaanya. Begitu juga termasuk pada komponen kapasitor.
Biasanya informasi yang menyangkut kapasitor tercetak pada badan kapsitor itu sendiri. Seperti nilai kapasitansinya, suhu maksimum kapasitor, polaritas terminal serta koefisiensi kapasitor. Informasi karakteristik kapasitor tersebut tercetak dalam bentuk angka maupun kode kode tertentu. Kita harus mengenal dan memahami setiap kode yang dibuat oleh pabrik pembuat komponen agar tidak terjadi kesalahan dalam memperlakukan komponen elektronika.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik dari kapasitor adalah dengan cara mengetahui jenis kapasitor tersebut dari kelompok mana. Apakah termasuk ke dalam jenis kapsitor keramik, kertas atau kapasitor elektrolit (elko). Karena biasanya pada kapasitor dengan jenis yang sama akan memiliki kode informasi yang seragam meskipun dibuat oleh pabrik yang berbeda.
Berikut ini beberapa karakteristik dari setiap kapasitor yang harus diketahui :
Nilai Kapasitansi Kapasitor
Tegangan Kerja kapasitor
Tegangan kerja kapasitor menyatakan tegangan maksimum yang dapat diterapkan pada kapasitor agar dapat berfungsi dengan normal. Penerapan pada kapasitor melebihi kemampuan tegangan kerja yang dimiliki oleh kapasitor dapat berdampak pada kerusakan kapasitor.
Pada jenis kapasitor biasa umumnya memiliki tegangan kerja maksimum yang cukup tinggi hingga mencapai ribuan Volt. Sementara pada kapasitor jenis elektrolit, tegangan kerja yang dimiliki umumnya dibawah 600 Volt DC. Informasi tegangan kerja maksimum pada jenis elko tercetak pada badan kapasitor bersama dengan nilai kapasitansinya.
Toleransi Kapasitor
Sama seperti komponen resistor, kapasitor pun mempunyai nilai toleransi yang dinyatakan dalam informasi plus minus. Toleransi kapasitor bisa dalam satuan terendah pikoFarad maupun pada satuan tinggi mikroFarad. Pada jenis kapasitor elektrolit, nilai toleransi ini tertulis pada badan kapasitor.
Nilai toleransi merupakan nilai ril kapasitor ketika diukur dengan menggunakan kapasitansi meter. Nilai ril ini bisa saja tidak sesuai dengan nilai kapasitansi yang tertulis pada badan kapasitor. Nilai toleransi dari setiap kapasitor berbeda beda terganung proses pembuatannya, secara umum berkisar antara ± 20% hingga 80%. Jadi misalnya sebuah kapasitor dengan niali kapasitansi tertulis 100μF mempunyai toleransi sebesar ± 20% maka, kapasitor tersebut dapat mempunyai rentang nilai ril (nyata) antara 80μF samapai 120μF.
Kebocoran Arus
Suhu Kerja Kapasitor
Suhu kapasitor dan lingkungan disekelilingnya akan mempengaruhi kinerja dari bahan penyekat yang ada di dalam kapasitor karena akan dapat mengubah sifat dielektrikanya.Perubahan bentuk dan sifat dari bahan dielektrika ini akan mengubah nilai kapasitansi dari kapasitor itu sendiri sehingga dapat berpengaruh pada hasil kerja rangkaian.
Secara umum suhu kerja dari kapasitor berada pada rentang -30°C sampai 120°C. Namun biasanya batas suhu kerja tertinggi pada kapasitor akan tercantum sekitar 70°C untuk jenis kapasitor plastik yang biasa digunakan. Sementara untuk jenis kapasitor elektrolit mempunyai suhu kerja maksimum tidak lebih dari 85°C.
Itulah beberapa karakteristik penting dari kapasitor yang perlu diketahui saat akan menggunakan kapasitor pada rangkaian elektronika.