Bengkeltv – Mengenal 3 Jenis Relay Kulkas Secara Lengkap. Ketika membahas kulkas, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa komponen kecil namun krusial, seperti relai, memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga efisiensi dan kinerja alat pendingin ini. Mengenal 3 jenis relai kulkas yang umum digunakan dapat membantu kita memahami bagaimana kulkas bekerja dan mengapa perawatan serta pemilihannya sangat penting.
Relai tidak hanya berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kompresor, tetapi juga berpengaruh terhadap penghematan energi dan umur panjang kulkas. Dalam artikel ini, kita akan Mengenal 3 Jenis Relay Kulkas yang berbeda, serta fungsinya masing-masing, sehingga Anda dapat lebih memahami mekanisme di balik perangkat yang setiap hari membantu menjaga kesegaran makanan dan minuman.
Mengenal Relay Kulkas
Relay kulkas adalah komponen elektronik vital yang berperan sebagai pelindung mesin kulkas dan mendukung operasional kompresor. Fungsi utama relay kulkas adalah untuk menjaga kestabilan arus listrik yang mengalir ke kompresor, sehingga kulkas dapat berfungsi dengan baik tanpa mengalami kerusakan akibat fluktuasi arus listrik. Dalam banyak hal, relay kulkas berfungsi sebagai penghubung yang memastikan kompresor hanya beroperasi ketika kondisi listrik aman.
Relay kulkas sering kali dikenal dengan istilah PTC (Positive Temperature Coefficient). PTC merujuk pada jenis chip paduan yang terdapat di dalam relay. Sifat unik dari PTC adalah resistansinya yang meningkat seiring dengan naiknya suhu. Dengan kata lain, ketika suhu di dalam kulkas meningkat, PTC akan merespons dengan meningkatkan resistansinya, sehingga membatasi arus listrik yang mengalir. Hal ini bertujuan untuk melindungi kompresor dari kerusakan akibat arus berlebih yang dapat terjadi saat suhu terlalu tinggi.
Kerusakan pada relay kulkas dapat berakibat fatal. Jika relay tidak berfungsi dengan baik, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kompresor, yang merupakan jantung dari kulkas. Kompresor yang terlalu banyak mendapatkan arus listrik akibat kerusakan relay bisa mengalami overheating, bahkan mungkin menyebabkan hubungan pendek pada kabel, yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Selain relay kulkas, ada juga komponen lain yang tidak kalah penting, yaitu overload atau relay overload. Overload berfungsi untuk mengontrol suhu kompresor kulkas, terutama ketika terjadi ketidakstabilan pada tegangan listrik. Fungsinya mirip dengan relay kulkas, yaitu sebagai pelindung. Jika suhu kompresor terdeteksi terlalu tinggi, overload akan memutus arus listrik yang masuk, mencegah kerusakan lebih lanjut. Setelah suhu kembali normal, arus listrik akan terhubung kembali secara otomatis.
Dengan demikian, relay kulkas dan overload adalah komponen krusial dalam sistem pendinginan kulkas. Relay kulkas bertindak sebagai pelindung dari arus listrik yang tidak stabil, sementara overload memastikan kompresor tetap dalam kondisi aman. Memahami fungsi dan mekanisme kedua komponen ini sangat penting bagi pengguna kulkas untuk menjaga kinerja dan umur panjang alat pendingin tersebut. Jika mengalami masalah dengan kulkas, pemeriksaan terhadap relay dan overload adalah langkah awal yang baik untuk menentukan apakah ada kerusakan yang perlu ditangani.
Mengenal 3 Jenis Relay Kulkas
Relay kulkas merupakan komponen penting dalam sistem pendinginan, terutama untuk mengoperasikan kompresor. Ada tiga jenis relay kompresor kulkas yang umum digunakan, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Mari kita bahas satu per satu untuk memahami bagaimana masing-masing relay bekerja dan aplikasinya dalam kulkas. Nah berikut pembahasan Mengenal 3 Jenis Relay Kulkas secara lengkap :
1. Current Relay
Current Relay adalah jenis relay magnetik yang berfungsi untuk mengontrol arus yang mengalir ke kompresor. Pemasangan relay ini harus dilakukan dengan benar; tidak boleh terbalik dan hanya cocok untuk terminal kompresor dengan posisi “C” di atas. Jika dipasang di bawah, relay akan terhalang oleh lilitan kawatnya.
Cara Kerja:
Kontak di dalam current relay dalam posisi membuka (Normally Open) sebelum arus listrik yang kuat diterapkan. Ketika daya listrik mengalir melalui lilitan kawat tembaga, kontak akan menutup, memungkinkan lilitan starting kompresor mendapatkan daya untuk memutar motor kompresor. Setelah kompresor hidup, arus yang mengalir melalui lilitan starting akan melemah, dan kontak akan membuka kembali.
Keterbatasan, relay ini tidak dapat digunakan untuk kompresor dengan ukuran atau kapasitas yang berbeda, mirip dengan fungsi overload.
2. Potential Relay
Potential Relay bekerja dengan cara yang berbeda dari current relay. Kontak dalam relay ini dalam posisi menutup (Normally Closed) sebelum arus listrik mengalir melalui lilitan atau kumparan. Ini berarti bahwa kontak masih dalam keadaan off sebelum ada arus yang mengalir.
Cara Kerja:
Lilitan relai ini dipasang paralel dengan lilitan starting kompresor dan berfungsi untuk merasakan perubahan tegangan sebagai penentu langkah armature. Potensial relay umumnya digunakan pada mesin pendingin berukuran besar dan unit pendingin udara (AC) karena masalah yang sering muncul saat kompresor mulai bekerja, yang dapat menyebabkan percikan hebat pada kontak. Untuk itu, relay ini biasanya digunakan bersamaan dengan kapasitor running dan kapasitor starting untuk mendapatkan torsi yang lebih besar.
3. Relay PTC
Relay PTC (Positive Temperature Coefficient) adalah model ringkas dari solid-state relay, yang dianggap lebih simpel dibandingkan model pendahulunya. Relay ini menggunakan keping keramik khusus yang memiliki sifat unik; keping ini akan memanas ketika arus listrik mengalir melaluinya.
Cara Kerja:
Relay PTC dipasang secara seri dengan lilitan starting. Ketika keramik dalam keadaan dingin, resistansinya rendah, sehingga arus listrik dapat mengalir dengan lancar. Namun, ketika keramik mulai memanas, resistansinya meningkat dengan cepat, yang mengakibatkan arus yang melewatinya melemah. Hal ini menjelaskan mengapa penting untuk menunggu setidaknya 3 menit sebelum kompresor dapat dihidupkan kembali; kompresor tidak akan hidup hingga keramik dalam relay dingin kembali.
Kesimpulan
Mengenal tiga jenis relay kulkas ini sangat penting bagi pemilik kulkas dan teknisi. Current relay, potential relay, dan relay PTC masing-masing memiliki fungsi spesifik yang membantu memastikan kompresor bekerja dengan efisien dan aman. Memahami cara kerja dan aplikasinya dapat membantu dalam perawatan dan perbaikan kulkas, serta mencegah kerusakan yang lebih serius pada kompresor dan sistem pendinginan.
Penutup
Dalam artikel ini, kita telah mengenal tiga jenis relay kulkas yang umum digunakan, yaitu relay bimetal, relay elektromagnetik, dan relay digital. Masing-masing jenis relay memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda, namun semuanya berperan penting dalam menjaga suhu optimal di dalam kulkas.
Memahami perbedaan ini dapat membantu kita dalam memilih kulkas yang tepat serta dalam merawatnya agar tetap berfungsi dengan baik. Dengan pengetahuan ini, diharapkan kita dapat menghindari masalah yang sering terjadi pada kulkas dan memastikan makanan serta minuman kita tetap segar dan aman untuk dikonsumsi.