Bengkel Tv – Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki fungsi utama sebagai pengatur arus listrik. Dalam dunia elektronika, dioda memegang peran penting karena memiliki sifat unidirectional, yaitu memperbolehkan arus mengalir dalam satu arah saja.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penegertian dioda dan macam-macam dioda yang ada, untuk memahami lebih dalam mengenai fungsinya.
A. Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki fungsi sebagai penyeleksi dan pembatas arus listrik. Terdiri dari berbagai bahan semi-konduktor, seperti silikon, germanium, dan lainnya. Dalam dioda, terdapat dua kutub dengan muatan berlawanan, yakni kutub positif (anoda) dan kutub negatif (katoda).
Karena hal itu juga, maka dioda dapat digunakan untuk 2 fungsi sekaligus. Misalnya pada satu sisi dapat digunakan sebagai dioda penyearah arus, kemudian sisi lainnya akan digunakan sebagai penghambat arus listrik.
B. Simbol Dioda
Dalam istilah elektronika, simbol dioda dapat dikenali dengan gambar seperti ini.
Dapat dilihat bahwa bagian dengan simbol positif (+) adalah elektroda bermuatan positif atau terminal anoda, sementara bagian dengan simbol negatif (-) adalah bermuatan negatif atau terminal katoda.
C. Komponen-Komponen Penyusun Dioda
Seperti yang sudah diulas di atas, dioda tersusun dari dua komponen pembentuk .
Simak pembahasan selengkapnya terkait dengan masing-masing komponen dioda melalui ulasan berikut ini:
1. Anoda
Anoda, atau yang lebih dikenal dengan sebutan anoda, adalah bagian dari komponen dioda yang memiliki muatan positif.
Di dalam dioda, katoda memiliki jumlah elektron yang lebih sedikit. Ketersediaan elektron ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti karena anoda memiliki elektrolit dengan muatan positif.
2. Katoda
Selain anoda, ada juga bagian dari komponen dioda yang bernama katoda. Ini adalah kutub yang terdiri dari elektroda dengan muatan negatif.
Karena memiliki lebih banyak elektron, kandungan elektron pada katoda lebih banyak dibandingkan dengan anoda.
Kedua jenis komponen dioda ini nantinya akan bekerja dengan prinsip kerja P – N semikonduktor.
Jadi ketika kedua komponen ini bertemu, maka akan membentuk sebuah perbatasan. Dimana perbatasan yang tercipta.
D. Fungsi Dioda
Fungsi dioda adalah dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah dan juga dapat menghambat arus listrik. Namun ada banyak lagi fungsi dioda dalam rangkaian elektronika yang akan dijelaskan dibawah ini:
1. Sebagai penyearah
Dioda memiliki fungsi sebagai penyearah, yang berarti diode dapat mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
2. Sebagai saklar
Dioda dapat berfungsi sebagai switch karena dapat beralih antara rangkaian tertutup dan terbuka.
Saat bias maju berfungsi sebagai rangkaian tertutup, dan saat bias mundur sebagai rangkaian terbuka. Oleh karena itu, perubahan posisi bias maju dan mundur membuat dioda dapat beralih menjadi ON dan OFF.
3. Sebagai sumber Relai AC
Secara dasar, dioda digunakan sebagai pelindung terhadap indusi pada rangkaian relay. Relay memiliki banyak lilitan yang dapat berubah menjadi medan magnet ketika listrik mengalir, dan juga dapat menyimpan arus listrik.
Namun, hal ini dianggap berbahaya dan dapat mengakibatkan kerusakan.
Oleh karena itu, dilakukan tindakan pencegahan pada relay agar aman. Ada transistor yang mengendalikan relay yang juga lebih aman jika ada dioda di belitannya.
4. Sebagai pelindung Input terbalik arus DC
Keberadaan dioda sangat penting khususnya untuk melindungi tegangan input DC di banyak rangkaian. Seperti diketahui, human error merupakan penyebab rusaknya peralatan listrik.
Adanya error diode akibat ulah manusia dapat dikurangi. Apalagi jika Kamu melakukan instalasi ke power supply dan terhubung ke rangkaian sistem.
5. Sebagai perlindungan tegangan berlebih
Pada peralatan elektronik dengan tegangan tinggi, harus diterapkan dioda. Seperti pada rangkaian bridge dioda H pada driver motor, dimana terdapat lompatan tegangan.
Dengan penggunaan dioda, tegangan listrik dapat direduksi dan melindungi komponen yang sensitif. Dioda Zener adalah salah satu jenis dioda yang sering digunakan untuk perangkat elektronik dengan tegangan tinggi.
Selain yang dijelaskan di atas, berikut adalah beberapa fungsi lain dari dioda:
- Sebagai clamper.
- Sebagai pengganda tegangan.
- Sebagai sensor panas pada amplifier.
- Dapat menambahkan partikel DC ke sinyal AC.
- Sebagai penyearah dan pembentuk gelombang.
E. Mengenal Jenis – jenis Dioda
Meskipun memiliki bentuk sederhana, namun penggunaan dioda sangat populer dipakai untuk berbagai rangkaian elektronika. Di pasaran, Anda akan menemukan banyak sekali jenis dioda dengan aneka model, ukuran dan bentuknya.
Namun jika diulik dari segi karakteristik serta fungsinya, jenis dioda umumnya dibagi menjadi beberapa tipe.
1. Dioda Biasa
Jenis dioda biasa adalah yang paling umum dan paling sering dijumpai pada berbagai perangkat elektronik. Dioda biasa ini juga umum disebut dengan istilah diode generik.
Secara umum, dioda biasa memiliki dua terminal, yaitu P dan N. Fungsinya adalah sebagai penyearah aliran arus listrik. Dioda biasa banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti rangkaian saklar, rectifier, dan lain-lain.
2. Dioda Bridge
Fungsi dioda bridge sebenarnya sama dengan jenis dioda generik, tetapi lebih praktis untuk digunakan.
Saat digunakan sebagai penyearah gelombang, dioda generik memerlukan 4 buah komponen dioda, sementara dioda bridge hanya membutuhkan satu komponen saja. Ini karena dioda bridge memiliki 4 dioda yang sudah terorganisir rapi dan siap digunakan.
Komponen dioda bridge terdiri dari 4 buah terminal. Dimana 2 terminal difungsikan sebagai input untuk tempat masuknya arus AC, kemudian 2 terminal lainnya digunakan sebagai output DC.
Selain itu, output DC yang terapat pada tipe bridge juga sudah dilengkapi dengan polaritas positif dan juga negatif. Sehingga penggunaannya menjadi lebih mudah dan praktis.
3. Light Emitting Diode (LED)
LED (Light Emitting Diode) adalah jenis dioda yang terdiri dari gabungan antara bahan-bahan semikonduktor.
Saat bahan-bahan semikonduktor tersebut dipasang dengan forward bias, alat tersebut akan menghasilkan cahaya.
Saat melihat simbol LED, Anda akan menemukan simbol dua panah. Simbol ini menandakan bahwa komponen tersebut mampu mengeluarkan cahaya.
Jika LED dipasang dengan forward bias, dioda akan menghasilkan cahaya. Namun, jika dipasang dengan reverse bias, komponen tersebut tidak akan menghasilkan cahaya.
Pada umumnya, LED digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Contohnya saja seperti untuk keperluan penerangan, digunakan sebagai pengganti lampu fluorescent, dan lain sebagainya.
4. Dioda Zener
Selanjutnya, ada juga tipe dioda zener. Dari segi fungsi dioda zener yaitu digunakan sebagai penyetabil tegangan.
Selain itu digunakan juga sebagai pengaman dari rangkaian elektronika. Dioda zener merupakan jenis dioda yang bekerja dengan sistem reverse bias.
Jadi, ketika sebuah perangkat mengalami tegangan break down atau melewati batas tegangan, maka jenis dioda zener tetap dapat membuat arus yang stabil.
Hal ini karena arus tersebut akan tetap mengalir pada arah yang saling berlawanan. Dengan demikian, tegangan dalam rangkaian nilainya sama dengan tegangan yang terdapat pada diode.
5. Dioda Varactor
Dioda varactor umumnya dipasang dengan menggunakan prinsip kerja reverse bias. Tipe dioda varactor memiliki kelebihan karena termasuk sebagai jenis dioda yang memiliki variabel kapasitansi.
Jika melihat dari simbol jenis dioda yang satu ini, lambang dioda varactor memiliki simbol yang terlihat seperti gabungan antara dioda dengan kapasitor.
Fungsi dioda varactor yakni penggunaanya sendiri dapat ditemukan pada berbagai perangkat elektronik, seperti televisi, ponsel dan juga radio..
6. PD (Photo Diode)
Foto dioda adalah sebuah komponen yang terdiri dari sambungan P-N. Simbolnya mirip dengan LED, namun memiliki panah yang terbalik. Ini menunjukkan bahwa jika terkena cahaya, dioda ini dapat menghantarkan arus listrik.
Tipe photo diode tersebut juga bekerja dengan sistem reverse bias. Jadi ketika dikenai cahaya, photo diode akan memiliki tegangan balik yang kecil dan arus listrik dapat melaluinya. Namun jika intensitas cahaya kurang, tegangan balik akan membesar dan arus listrik pun akan terhambat.
7. Dioda Tunnel
Dioda tunnel memiliki lapisan sempit antara sambungan P dan N. Hal ini karena desain sambungan P-N pada dioda yang sangat presisi. Fungsi dioda tunnel adalah untuk mengoptimalkan mekanika kuantum atau sistem tunneling. Keunggulannya adalah responsif terhadap perubahan tegangan dengan cepat.
Penggunaan dioda tunnel sering ditemukan pada berbagai komponen elektronika. Contohnya saja seperti osilator, pencampur sinyal, penguat dan lain sebagainya.
Penutup
Dengan mengetahui tentang fungsi dioda, kita bisa mengetahui bagaimana komponen ini dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah dalam dunia elektronika.
Terdapat berbagai jenis dioda yang memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda, mulai dari dioda biasa, dioda bridge, LED, photo diode, dan dioda tunnel.
Setiap jenis dioda memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tentang masing-masing jenis dioda dan bagaimana dapat digunakan untuk berbagai aplikasi.
Dalam artikel ini kita telah membahas tentang apa itu dioda, dan bagaimana masing-masing jenis dioda dapat digunakan.
Serta bagaimana simbol dioda dapat membantu kita dalam memahami dan menggunakan komponen ini. Jadi, semoga dengan informasi ini kita dapat memahami tentang fungsi dioda dengan lebih baik. Semoga bermanfaat