Selain digunakan sebagai penguat tegangan maupun arus listrik, transistor juga dapat difungsikan sebagai saklar yang dapat menymbung dan memutuskan arus DC. Cara kerja transistor sebagai saklar didapat dari proses pengendalian tegangan bias basis sehingga transistor dapat diatur berada dalam kondisi Cut Off ataupun Saturasi.
Secara umum baik transistor jenis PNP maupun NPN dapat digunakan sebagai saklar elektonik. Namun harus diperhatikan cara penerapan tegangan terhadap masing masing terminal transistor. Karena secara struktur kedua jenis transistor tersebut berbeda dalam sususnan bahan semikonduktornya. Sehingga cara pemeberian tegangannya pun akan berbeda juga.
Saklar transistor sering digunakan pada rangkaian yang membutuhkan pengalihan kondisi On dan Off tegangan DC dengan arus rendah seperti pada rangakian digital yang hanya mempunyai arus kecil. Sementara untuk daya tinggi, saklar elektornik yang terbuat dari trasisotr ini kurang disarankan karena dapat menyebabkan kerusakan transistor.
Prinsip Kerja Transistor Sebagai Saklar
Kondisi Cut Off
- Input basis terhubung ke ground sehingga tegangan bias basis Vb = 0 Volt
- Tegangan pada emitor-basis Vbe = < 0,7 Volt
- Arus kolektor Ic = 0
- Tegangan output Vout = Vce = Vcc
- Transistor seperti saklar terbuka
Kondisi Saturasi
- Basis terhubung ke Vcc sehingga Vb = Vcc
- Tegangan pada emitor-basis Vbe > 0,7 Volt
- Arus kolektor Ic = max
- Tegangan Vout = Vce = 0
- Transistor seperti saklar tertutup
Rangkaian Transistor Sebagai Saklar
Transistor dapat dibuat ON ketika diberikan aliran arus bias basis lebih dari 0,7 Volt. Sehingga transistor akan berada dalam kondisi saturasi dimana aliran arus pada kolektor menuju emeitor dapat dikendalikan melalui terminal basis.
Contoh Perhitungan :
1). Sebuah transistor yang memiliki nilai beta (β) 200 dan arus kolektor (Ic) 4mA digunakan sebagai saklar dengan tegangan input basis (Vin) 2,5 Volt dan arus basis ( Ib ) sebesar 20μA. Berapan nilai resistensi resistor yang diperlukan untuk menjadikan transistor tersebut ON secara penuh ?
Jawab :
Rb = (Vin – Vbe) / Ib = (2,5V – 0,7V) / 20 x 10-6 = 90 KΩ
2). Hitung juga berapa arus minimum basis yang dibutuhkan untuk mengangkat beban arus kolektor (Ic) sebesar 200mA dengan tegangan input basis dinaikan menjadi 5 Volt agar transistor dapat berubah menjadi ON ?
Jawab :
Ib = Ic / β = 200mA / 200 = 1 mA
Sedangkan hambatan resistor basis (Rb) adalah :
Rb = (Vin – Vbe) / Ib = (5V – 0,7V) / 0,001A = 4,3 KΩ
Dari contoh perhitungan diatas, kita dapat memahami untuk menjadikan transistor sebagai saklar harus diperhitungkan juga besar aliran arus beban yang akan diswitch oleh transistor. Sehingga kita bisa menentukan besar arus minimal bias basis yang dibutuhkan. Pengaturan arus bias basis dilakukan dengan menggunakan resistor sebagai pembatas arus listrik.