Fungsi phototransistor. Phototransistor adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki kemampuan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Di dalam komponen ini terdapat penguat / gain internal sehingga memiliki sensistivitas yang lebih baik dibandingkan dengan komponen sejenis lainnya seperti photodioda atau pun photoresistor.
Funsgi utama dari phototransistor adalah sebagai pengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Karena itu phhototransistor termasuk ke dalam jenis komponen transducer. Komponen transducer merypakan komponen elektronika yang mampu mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Contoh lain dari transducer adalah speaker yang mengubah energi listrik menjadi energi suara / gelombang.
Di dalam komponen phototransistor terdapat reseptor penerima cahaya yang akan menangkap cahaya dan menguatkannya hingga ratusan kali. Karena itu komponen ini sangat peka terhadap cahaya.
Struktur Bentuk Phototransistor
Berbeda dengan struktur transistor bipolar pada umumnya, phototransistor telah dirancang khusus agar mampu mendeteksi dan menangkap cahaya. Karena itu strukturnya memiliki wilayah basis dan kolektor yang lebih luas.
Sama seperti jenis komponen semikonduktor lainnya, bahan dasar pembentuk phototransistor adalah jenis semikonduktor terutama dari jenis silikon atau germanium. Bahan semikonduktor pada phototransistor ini dibentuk khusus sehingga membentuk struktur homo junction di dalamnya.
Pada perkembangan selanjuntya sejak awal diciptakan, bahan dasar pembuat phototransistor saat ini lebih banyak menggunakan bahan semikonduktor tipe III – V yang mempunyai bentuk struktur hetero junction. Contoh jenis bahan semikonduktor ini misalnya adalah Gallium Arsenide. Hetero junction merupakan struktur bentuk persimpangan / junction pada bahan semikonduktor yang menggunakan bahan berbeda di kedua persimpangan PN tersebut.
Prinsip Kerja Phototransistor
Prinsip kerja dari komponen phototransistor pada dasarnya mirip dengan dengan cara kerja transistor biasa pada umumnya. Dimana arus pada terminal basis akan dikuatkan sehingga menghasilkan arus kolektor yang jauh lebih besar.
Namun pada jenis phototransistor, arus pada basis dikendalikan oleh jumlah cahaya yang masuk / diterima oleh komponen ini. Karena itu phototransistor biasnya hanya memilki dua buah kaki / terminal. Sementara satu terminal (basis) lainnya digantikan oleh permukaan yang mampu berinteraksi dengan cahaya.
Phototransistor hanya mempunyai dua buah terminal yang berupa kaki / kawat dan dikenal sebagai kaki emitor dan kolektor. Sedangkan kaki ketiga, kaki basis hanya berupa lensa peka cahaya yang akan mendeteksi intensistas cahaya yang mengenainya.
Jadi ketika terminal basis ini menerima cahaya maka akan timbul reaksi pada bahan semikonduktor di dalamnya sehingga menghasilkan laju arus listrik pada kolektornya. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima oleh terminal basis, maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan pada kaki kolektor.
Kelebihan Phototransistor Dengan Komponen Sejenis Lainnya
- Arus yang dihasilkan pada komponen ini jauh lebih tinggi
- Mempunyai bentuk yang lebih kecil dan harganya relatif murah
- Memiliki tingkat kepekaan dan respon yang tinggi terhadap cahaya yang diterimanya
- Menghasilkan tegangan listrik yang merupakan bentuk lain dari energi cahaya yang diubah
Kekurangan Phtotransistor
- Tidak bisa menangani tegangan tinggi diatas 1KV
- Peka terhadap lonjakan listrik
- Tidak memungkinkan elektron bisa bergerak bebas seperti pada jenis tabung elektron